Doa Sebelum Makan
Dalam hadits riwayat Abu Dawud dan At Tirmidzi, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengajari kita membaca doa sebelum makan:
[arabtext]بِسْمِ اللَّه[/arabtext]
“Bismillaah. Dengan nama Allah.”
Jika dia terlupa tidak berdoa sebelum makan, maka begitu dia ingat, dia membaca:
[arabtext]بِسْمِ اللَّهِ فِي أَوَّلِهِ وَآخِرِه[/arabtext]
“Bismillaahi fi ‘awwalihi wa ‘akhirihi. Dengan nama Allah pada permulaanya dan akhirnya.”
Dalam riwayat At Tirmidzi yang lainn, barangsiapa yang diberi rezeki makanan oleh Allah, hendaklah membaca:
[arabtext]اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فيهِ وَأَطْعِمْنَا خَيْراً مِنْهُهُ[/arabtext]
“Allahumma barik lana fihi wa ‘ath’imnaa khairam minhu. Ya Allah, berikanlah kami berkat dengan makanan itu dan berilah makanan yang lebih baik darinya”
Sesiapa yang diberi rezeki minuman susu, hendaklah membaca:
[arabtext]اللّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيهِ وَزِدْنَا مِنْ[/arabtext]
“Allahumma barik lana fihi wa zidna minhu. Ya Allah, berikanlah kami berkat dengan minuman itu dan berilah tambahan darinya.”
Doa Sesudah Makan
Dalam riwayat At Tirmidzi, Abu Dawud, Ibn Majah disebutkan doa sesudah makan:
[arabtext]الْحَمْدُ للَّهِ الَّذِي أَطْعَمَنِي هَذَا، وَرَزَقَنِيهِ، مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّي وَلَا قُوَّةٍ[/arabtext]
“Alhamdu lillahil-ladzi ‘at’amani hadza wa razaqanihi, min ghairi hawmulin minn wa laa quwwatin. Segala puji bagi Allah yang memberiku makanan ini dan mengurniakannya untukku tanpa daya dan upaya daripadaku.”
Dalam riwayat Al Bukhari dan At Tirmidzi:
[arabtext]الْحَمْدُ للَّهِ حَمْداً كَثِيراً طَيِّباً مُبارَكاً فِيهِ، غَيْرَ مَكْفِيٍّ وَلِا مُوَدَّعٍ، وَلَا مُسْتَغْنىً عَنْهُ رَبَّنَا[/arabtext]
“Alhamdu lillahi hamdan katsiran thayiban mubarakan fihi, ghayra makfiyyin wa laa muwadda’in, wa laa mustaghnan ‘anhu Rabbanaa. Sebanyak-banyak pujian bagi Allah, pujian yang elok lagi berkat padanya, tiada yang lebih baik darinya, tiada tempat berserah yang paling baik dan tiada yang lebih kaya dariNya yaitu Tuhan kami.”
Doa Dhaif yang Populer
Ibnu ‘Adiy meriwayatkan dalam kitabnya “Al-Kaamil” 6/206, Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam ketika disuguhi makanan membaca do’a
[arabtext]اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيمَا رَزَقْتَنَا، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ، بِسْمِ اللهِ[/arabtext]
“Ya Allah .. berilah berkah untuk kami pada apa yang engkau anugrahkan kepada kami, dan lindungilah kami dari siksaan api neraka. (Aku makan) dengan menyebut nama Allah!”
Dan jika selesai makan membaca:
[arabtext]اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ مَنَّ عَلَيْنَا فَهَدَانَا ، وَالْحَمْدُ للهِ الََّذِيْ أَطْعَمَنَا وَسَقَانَا فَأَرْوَانَا وَكُلّ الْإِحْسَانِ آتَانَا[/arabtext]
“Segala puji bagi Allah yang telah memberi nikmat kepada kami kemudian memberi hidayah kepada kami, dan segala puji bagi Allah yang telah memberi kami makan dan minum kemudian memberi kami kepuasan, dan atas segala kebaikan yang diberikan kepada kami”.
Hadits ini sangat lemah menurut Abi Hatim dalam kitab “Ilal hadits” karya Ibnu Abi Hatim no.1516, karena pada sanadnya ada rawi yang bernama Muhammad bin Abi Az-Zu’aizi’ah; hadits-hadits yang ia riwayatkan sangat lemah (mungkarul-hadits jiddan)
Demikian pula At-Tirmidzi dalam kitabnya “As-Sunan” no. 3457. Bahwasanya Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam jika selesai makan, beliau membaca:
[arabtext]الْحَمْدُ للهِ الَّذِي أَطْعَمَنَا، وَسَقَانَا، وَجَعَلَنَا مُسْلِمِينَ[/arabtext]
“Segala puji bagi Allah yang telah memberi kami makan dan minum, dan menjadikan kami orang muslim”.
Hadits ini juga sangat lemah, Ad-Dzahaby mengatakan bahwa hadits ini mungkar. [Lihat: Mizan Al-I’tidaal 1/385]