Ibnul Jauzi dalam Shaidul Khatir menyebutkan bahwa terkadang, manusia memandang wanita pada pakaiannya dan dandanannya, dan dalam bayangannya wanita itu lebih cantik dari istrinya, atau karena persepsinya tentang wanita lain tersebut hanyalah persepsi-persepsi keimdahan belaka dan mengenyampingkan sisi negatifnya sehingga membuatnya ingin menikah lagi atau menambah istri simpanan.
Setelah mendapatkan wanita tersebut barulah dia menyadari sisi-sisi negatifnya yang awalnya tidak pernah terdikirkan olehnya, kebosanan pun menyambanginya dan pengen istri yang baru lagi.
Dia lupa, wanita baru yang berhasil dipersuntingnya itu kemungkinan juga membawa banyak bencana berupa minim agama, kurang cerdas dan tidak punya kemampuan managment rumah tangga, sehingga ruginya lebih besar dari keuntungan yang didapat, alias bangkrut.
Hal yang sama juga yang membuat orang banyak jatuh kepada zina, karena interaksinya dengan wanita-wanita itu pada saat aibnya tertutup sehingga yang terlihat cantiknya belaka, dan saat-saat klimaks itupun terjadi kemudian berlalu, kemudian mencari tubuh baru lagi.
Wahai orang-orang yang berakal, ketahuilah bahwa tidak semua keinginan dapat dipenuhi secara sempurna.
“Dan jangan pernah mendambakan hal-hal yang tercela yang hanya akan merusak kehormatanmu.” (Q.S.2:267).
Ustadz Syafruddin Ramly