Alam-alam yang Dilewati Hamba
Alam ada tiga: alam dunia, kemudian alam barzakh, kemudian alam ketetapan di surga atau neraka. Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menjadikan hukum-hukum tertentu bagi setiap alam. Dia menciptakan manusia ini terdiri dari badan dan ruh dan menjadikan hukum-hukum dunia atas badan dan ruh mengikutinya, dan menjadikan hukum-hukum barzakh atas ruh dan badan mengikutinya, dan Dia Subhanahu wa Ta’ala menjadikan hukum-hukum hari kiamat berupa kenikmatan dan siksa terhadap badan dan ruh secara bersamaan.
Al-Ba’ts (kebangkitan): yaitu menghidupkan orang mati saat ditiup terompet pada tiupan kedua. Lalu manusia berdiri untuk menghadap Rabb Semesta Alam dalam kondisi tidak beralas kaki, bertelanjang, tidak berkhitan. Setiap hamba dibangkitkan menurut apa yang dia mati atasnya.
Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala
Dan ditiuplah sangkakala, maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Rabb mereka. * Mereka berkata: “Aduh celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat tidur kami (kubur)?” Inilah yang dijanjikan (Rabb) Yang Maha Pemurah dan benarlah Rasul-rasul(Nya). (QS. Yasiin: 51-52).
Kemudian, sesudah itu, sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan mati. * Kemudian, sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan (dari kuburmu) di hari kiamat. (QS. Al-Mukminun: 15-16).
Gambaran Kebangkitan
Allah Subhanahu wa Ta’ala menurunkan air dari langit, lalu manusia tumbuh seperti tumbuhnya sayuran.
Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu, maka Kami keluarkan dengan sebab angin itu berbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran. (QS. Al-A’raaf: 57).
Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Jarak di antara dua tiupan sangkakala ada empat puluh. Mereka bertanya: ‘Wahai Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, empat puluh hari?’ Ia berkata: ‘Aku enggan (menjawab).’ Mereka bertanya: ‘Empat puluh bulan?’ Ia menjawab: Aku enggan.’ Mereka bertanya: ‘Empat puluh tahun?’ Ia menjawab: ‘Aku enggan.’Kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala menurunkan air dari langit. Lalu mereka tumbuh seperti tumbuhnya sayuran. Tidak ada sesuatu dari (tubuh) manusia kecuali hancur selain ujung tulang sulbi bagian bawah. Dan darinya disusun makhluk pada hari kiamat.” (Muttafaq ‘alaihi HR. Bukhari No. 4935 dan Muslim No 2955, ini adalah lafadznya.).
Orang yang Pertama Kali Terbelah Kuburnya
Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Aku adalah pemimpin anak cucu Adam pada hari kiamat, orang yang pertama kali terbelah kuburnya, yang pertama memberi syafaat, dan yang pertama diberi syafaat.” (HR. Muslim No. 2278.)
Siapa yang dikumpulkan pada hari kiamat?
Katakanlah: “Sesungguhnya orang-orang yang terdahulu dan orang-orang yang kemudian, * benar-benar akan dikumpulkan di waktu tertentu pada hari yang dikenal. (QS. Al-Waqi’ah: 49-50).
Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi, kecuali akan datang kepada Yang Maha Pemurah selaku seorang hamba. * Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’alatelah menentukan jumlah mereka dan menghitung mereka dengan hitungan yang teliti. * Dan tiap-tiap mereka akan datang kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala pada hari kiamat dengan sendiri-sendiri. (QS. Maryam: 93-95).
Dan (ingatlah) akan hari (yang ketika itu) Kami perjalankan gunung-gunung dan kamu akan melihat bumi itu datar dan Kami kumpulkan seluruh manusia, dan tidak Kami tinggalkan seorangpun dari mereka. (QS. Al-Kahfi: 47).
Sifat (Karakteristik) Padang Mahsyar
(Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit, dan mereka semuanya (di padang Mahsyar) berkumpul menghadap ke hadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala yang Maha Esa lagi Maha Perkasa. (QS. Ibrahim : 48).
Sahl bin Sa’ad Radhiyallahu ‘Anhu berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Manusia akan dibangkitkan pada hari kiamat di atas bumi putih berdebu seperti selembar roti yang bersih, tidak ada padanya tanda/bendera (?) bagi seseorang.” (HR. Bukhari No. 6521 dan Muslim No. 2790 dan ini adalah lafazhnya.)
Sifat (Karakteristik) pengumpulan manusia pada hari kiamat
Aisyah radhiyAllahu ‘anha berkata bahwa ‘Saya mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Manusia dibangkitkan pada hari kiamat dalam kondisi tidak beralas kaki, bertelanjang, tidak dikhitan.” Aku bertanya, ‘Wahai Rasulullah, wanita dan laki-laki semuanya, satu sama lain saling memandang?’ Beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjawab: “Hai Aisyah, perkaranya lebih berat dari (kesempatan) saling melihat satu sama lain.” (HR. Bukhari No. 6527 dan Muslim No. 2859 dan ini adalah lafazhnya.)
Orang-orang beriman dikumpulkan sebagai putusan yang terhormat lagi dimuliakan, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
(Ingatlah) hari (ketika) Kami mengumpulkan orang-orang yang taqwa kepada Yang Maha Pemurah sebagai putusan yang terhormat. (QS. Maryam: 85).
Orang-orang kafir dikumpulkan diseret atas wajah mereka dalam kondisi buta, tuli, bisu, haus, dan biru buram (?), yang pertama dari mereka ditahan atas yang terakhir, lalu mereka dihalau ke neraka secara bersama-sama.
Dan Kami akan mengumpulkan mereka pada hari kiamat (diseret) atas muka mereka dalam keadaan buta, bisu dan tuli. Tempat kediaman mereka adalah neraka jahanam. Tiap-tiap kali nyala api jahanam itu akan padam, Kami tambah lagi bagi mereka nyalanya. Itulah balasan bagi mereka, karena sesungguhnya mereka kafir kepada ayat-ayat Kami …” (QS. Al-Isra: 97-98).
…dan Kami akan menghalau orang-orang yang durhaka ke neraka Jahannam dalam keadaan dahaga. (QS. Maryam: 86).
(yaitu) pada hari (yang pada waktu itu) ditiup sangkakala dan Kami akan mengumpulkan pada hari itu orang-orang yang berdosa dengan muka yang biru buram; (QS. Thaha: 102).
Dan (ingatlah) hari (ketika) musuh-musuh Allah Subhanahu wa Ta’aladigiring ke dalam neraka lalu mereka dikumpulkan (semuanya). (QS. Fushshilat: 19).
(kepada malaikat diperintahkan): “Kumpulkanlah orang-orang yang zalim bersama teman sejawat mereka dan sembahan-sembahan yang selalu mereka sembah, * selain Allah Subhanahu wa Ta’ala; maka tunjukkanlah kepada mereka jalan ke neraka. (QS. Ash-Shaffat: 22-23).
Dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘Anhu, sesungguhnya seorang laki-laki bertanya, ‘Hai Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, bagaimana digiring orang kafir di atas mukanya pada hari kiamat?’ Beliau menjawab: “Bukankah Allah Subhanahu wa Ta’ala Yang menjalankannya di atas kedua kakinya di dunia Maha Kuasa menjalankannya di di atas mukanya pada hari kiamat?” (HR. Bukhari No 4760 dan Muslim No 2806 dan ini adalah lafazhnya.)
Pada hari kiamat, Allah Subhanahu wa Ta’ala mengumpulkan dan menggiring binatang melata, binatang berkaki empat, binatang liar, dan burung. Kemudian terjadi qishash di antara mereka. Lalu diqishash untuk kambing yang tidak bertanduk dari yang bertanduk yang dulu telah menanduknya. Apabila Allah Subhanahu wa Ta’ala telah selesai melakukan qishash di antara binatang, Dia berfirman baginya: ‘Jadilah tanah.’ Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat-umat (juga) seperti kamu. Tiadalah Kami alpakan sesuatu apapun di dalam Al-Kitab, kemudian kepada Rabblah mereka dihimpunkan. (QS. Al-An’aam: 38).