Mengenakan hijab atau jilbab adalah perintah Allah Sang Pencipta dan Pengatur makhluqNya yang bertujuan untuk kemashlahatan dan kebahagiaan hambaNya dunia akhirat.
Memakai jlbab bukan urusan cara dandan atau model fashion tapi berhijab atau berjilbab adalah panggilan iman, tidak peduli dari bangsa apapun selama dia mengaku beriman, dia wajib menutup auratnya. Tidak ada urusan apakah dia wanita Arab, China, India, Betawi, Jawa, matanya belo, sipit, idung mancung, pesek, kulit putih, item, belang-belang, burik, dan sebagainya…
Jadi, memalai jilbab itu adalah sebagai bentuk ketaatan kepada Allah dan merupakan implementasi dari iman yang akan mengantarkan pelakunya kepada kebahagiaan dunia akherat
[arabtext] ومن يطع الله ورسوله فقد فاز فوزا عظيما [/arabtext]
“Siapa yang taat kepada Allah dan RasulNya maka sungguh ia akan mendapatkan kemenangan yang besar.” (36/71)
Sementara pameran aurat adalah bentuk kemaksiatan yang akan mengundang murka Allah dan RasulNya
[arabtext]من يعصي الله ورسوله فقد ضل ضلالا مبينا [/arabtext]
“Siapa yang mendurhakai Allah dan RasulNya maka sungguh dia telah sesat dengan kesesatan yang nyata.” (33/36)
Perintah berhijab bagi wanita mukminah adalah untuk menjaga kehormatan mereka dan menjauhkan mereka dari kerusakan dan fitnah.
[arabtext]ذلك أدني أن يعرفن فلا يؤذين [/arabtext]
“Yang demikian itu agar mereka lebih mudah dikenal karena mereka tidak diganggu.” (33/59)
Jadi, memakai jilbab bukan buat buat tampil cantik, justru memakai jilbab itu untuk menutupi kecantikan wanita agar tidak terlihat orang yang bukan mahram, sehingga dirinya terhindar dari kerusakan dan fitnah ….
Ustadz Ibnu Hasan Ath Thabari