Setelah Qabil membunuh Habil karena iri dan dengki, apakah Allah langsung menimpakan hukuman kepada Qabil? Tidak!
Secara fisik atau jasmaniyah, Allah tidak langsung menghukum Qabil di dunia dengan adzab, tapi Allah menetapkan bahwa Qabil mendapat dosa yang besar yang tak seorangpun di antara kita sanggup menanggung seperti yang ditanggung Qabil.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
« لاَ تُقْتَلُ نَفْسٌ ظُلْماً إِلاَّ كَانَ عَلَى ابْنِ آدَمَ الأَوَّلِ كِفْلٌ مِنْ دَمِهَا ، لأَنَّهُ أَوَّلُ مَنْ سَنَّ الْقَتْلَ » .
“Tidaklah seorang jiwa dibunuh secara zalim, kecuali anak Adam yang pertama (Qabil) ikut menanggung darahnya, karena ia adalah orang yang pertama mencontohkan pembunuhan.” (HR. Al Bukhari)
Namun demikian, Allah menimpakan kerugian dan penyesalan kepada hati Qabil di dunia.
Kembali ke pertanyaan awal, bahkan setelah Qabil membunuh Habil, Allah mengutus burung gagak untuk menunjukkan pada Qabil cara menyelenggarakan jenazah saudaranya:
فَبَعَثَ اللَّهُ غُرَابًا يَبْحَثُ فِي الأرْضِ لِيُرِيَهُ كَيْفَ يُوَارِي سَوْأَةَ أَخِيهِ قَالَ يَا وَيْلَتَا أَعَجَزْتُ أَنْ أَكُونَ مِثْلَ هَذَا الْغُرَابِ فَأُوَارِيَ سَوْأَةَ أَخِي فَأَصْبَحَ مِنَ النَّادِمِينَ
“Kemudian Allah mengutus seekor burung gagak menggali tanah untuk memperlihatkan kepadanya (Qabil) bagaimana dia seharusnya menguburkan mayat saudaranya. Qabil berkata, “Oh, celaka aku! Mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, sehingga aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini?” Maka jadilah dia termasuk orang yang menyesal.”
Betapa Allah Maha Rahmat akan hambaNya, Dia maha Kuasa dan Maha Mampu, langsung menurunkan adzab untuk menghukum Qabil, tapi Allah justru mengutus burung gagak untuk menunjuki orang yang tersesat jalan itu (Qabil) dan tidak tahu apa yang harus dia perbuat terhadap jenazah saudaranya.
Mesti dicatat, bahwa Allah tidak mengutus kepada Qabil malaikat untuk mengajarinya langsung cara mengurus jenzah saudaranya,tapi cukup mengutus burung gagak saja, agar tidak dikesankan bahwa Allah dan malaikat-malaikat-Nya ridha atas pembunuhan itu.
Lebih luas,penulis dapat katakan; Kafirin Barat adalah orang-orang yang celaka dan tersesat, namun Allah tidak langsung mengadzab mereka di dunia. Bahkan Allah memberi dan menunjuki mereka ilmu pengetahuan dan teknologi, namun bukan berarti ketika Allah memberi mereka IPTEK itu, Allah ridha kepada mereka….
Allahu a’lam bish shawab…