Suatu malam Khalifah Umar ibn Abdul Aziz rahimahullah pulang ke rumahnya sehabis menunaikan shalat isya di masjid, nampak oleh beliau putra putrinya yang masih kecil-kecil. Khalifah mengucapkan salam seperti biasanya, akan tetapi putra-putrinya tidak menjawab salamnya sebagaimana biasanya malah menutup mulut mereka dengan telapak tangan mereka dan mereka tak mau menghadap ke pintu tempat beliau masuk ..
“Ada apa dengan anak-anak kita,” tanya Khalifah kepada istrinya.
“Mereka tidak memiliki sesuatu untuk di makan malam ini, selain bawang, oleh karena itu bau mulut mereka tidak ingin tercium olehmu, maka mereka pun menghindar darimu,” jawab Fatimah istrinya dengan sedih.
Mendengar penuturan istrinya, Khalifah-pun menangis seraya berkata kepada anak-anaknya :
“Wahai anak-anakku… Apa artinya kalian makan enak dan cukup bila dengan itu kalian melemparkan ayah ke dalam api neraka?”
Sekali waktu ia duduk di dekat istrinya, kemudian beliau bersisik di telinga istrinya :
“Engkau pasti tahu dari mana ayahmu memberi permata yang engkau kenakan ini, oleh karena itu apakah engkau keberatan bila permata ini kita masukkan ke dalam sebuah kotak lalu kita serahkan ke Baitul Maal?”
Padahal saat itu, satu-satunyanya perhiasan yang tinggal pada diri Fatimah hanyalah permata itu. Ia sangat menyukai perhiasan itu yang merupakan hadiah dari ayahnya saat pernikahannya dulu. Akan tetapi ia tidak membantah suaminya, dicopot permata itu dari lehernya kemudian diserahkan kepada suaminya dengan penuh keridhaan ..
Semoga Allah meridhai Khalifah yang agung ini beserta istri dan anak-anaknya yang shalih dan shalihah…