Jiwa Fasik dan Munafik Menolak Al Quran

Umar bin Khattab, sang penebar kebencian dan kekerasan kepada kaum muslim serta berniat Rasulullah luluh hatinya ketika membaca lembar-lembar Alquran. Tangannya bergetar, air matanya keluar, lalu dia pun meminta kepada adiknya agar diantarkan kepada Rasulullah untuk menyatakan ke Islamannya.

Sungguh, hati yang berpotensi dengan kebaikan, walau dalam keadaan musyrik pun akan cenderung tunduk kepada ayat-ayat Allah. konon lagi hat-hati yang muslim, bukankah kita telah bersaksi bahwa Allah Rabb kita dan Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam adalah Utusan Allah.

Membaca Alquran sungguh-sungguh berat bagi hati yang sakit, karena Alquran adalah obat. Memahami Alquran benar-benar berat bagi hati yang memiliki benih munafik dan fasiq, karena Alquran adalah pembersih diri dari sifat buruk tersebut.

Maka wajar, bila kemudian banyak jiwa fasiq dan munafiq menolak menerima ketika disodorkan dalil Alquran dan hadist. karena cahaya tidak dapat dipantulkan oleh hati hitam nan kusam. cahaya hanya dapat dipantulkan oleh hati bersih dan bening selayak hati kaum-kaum beriman.

Wahai yang menghitam hati dan menolak kebenaran, gosoklah hati kita dengan memaksanya mempelajari Alquran, memahami, mengamalkan. Ini sangatlah berat! namun tiada jalan lain bagi hati yang berkarat, paksalah hati untuk membaca Alquran daripada makin menghitamkan hati dengan mencaci maki di fesbuk dan twitter serta akun dunia maya lainnya.

Rh. Fitriadi