Di kalangan ulama memang berkembang banyak pendapat tentang hukum shalat berjamaah. Ada yang mengatakan fardhu `ain, sehingga orang yang tidak ikut shalat berjamaah berdosa. Ada yang mengatakan fardhu kifayah sehingga bila sudah ada shalat jamaah, gugurlah kewajiban orang lain untuk harus shalat berjamaah. Ada yang mengatakan bahwa shalat jamaah hukumnya fardhu kifayah. Dan ada juga yang mengatakan hukumnya sunnah muakkadah.
Tentu masing-masing pendapat itu ada benarnya, sebab mereka telah berijtihad dengan memenuhi kaidah istimbath hukum yang benar. Kalau pun hasilnya berbeda-beda, tentu karena hal ini adalah ijtihad. Sebab tidak ada lafadz yang secara eksplisit di dalam Al Quran atau hadits yang menyebutkan bahwa shalat berjamaah itu hukumnya begini dan begini. (Baca
)Namun, di samping itu, shalat berjamaah di masjid memiliki banyak keutamaan. Berikut ini beberapa keutamaan bagi orang yang pergi untuk shalat berjamaah lima waktu di masjid yang dikutip dari buletin Al Ilmu:
1. Mendapat naungan dari Allah ‘azza wa jalla pada hari kiamat.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Tujuh orang yang Allah akan menaungi mereka pada suatu hari (hari kiamat) yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya; (diantaranya) Seorang penguasa yang adil, pemuda yang dibesarkan dalam ketaatan kepada Rabbnya, seseorang yang hatinya selalu terpaut dengan masjid, ….” (Muttafaqun a’laihi)
2. Mendapat jaminan dari Allah ‘azza wa jalla di dunia dan di akhirat.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
[arabtext] وَرَجُلٌ رَاحَ إِلَى الْمَسْجِدِ فَهُوَ ضَامِنٌ عَلَى اللهِ حَتَّى يَتَوَفَّاهُ فَيَدْخُلُ الْحَنَّةَ [/arabtext]
“Seseorang yang pergi ke masjid maka ia mendapat jaminan dari Allah sampai ia diwafatkan dan dimasukkan ke dalam Al Jannah (surga).” (HR. Abu Dawud no. 2494, dishahihkan oleh asy-Syaikh al- Albani rahimahullah).
3. Terhapusnya dosa-dosa dan terangkatnya beberapa derajat.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Maukah kalian aku tunjukkan suatu amalan yang dengannya Allah akan mengahapuskan dosa-dosa, dan mengangkat dengannya berapa derajat? Mereka menjawab: “Ya, wahai Rasulullah.” Beliau bersabda: “Menyempurnakan wudhu’ dalam keadaan susah (sulit), memperbanyak langkah menuju masjid, dan menunggu shalat setelah shalat, karena demikian itulah yang dinamakan Ribath.” (HR. Muslim no. 251)
4. Mendapat balasan seperti haji.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Barangsiapa yang keluar dari rumahnya dalam keadaan berwudhu’ untuk shalat lima waktu (secara berjamaah di masjid), maka pahalanya seperti pahala orang berhaji yang memakai kain ihram.” (HR. Abu Dawud no. 554, dan di hasankan oleh asy-Syaikh al-Albani rahimahullah).
5. Mendapat cahaya sempurna pada hari kiamat.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
[arabtext]بَشِّرِ الْمَشَّائِيْنَ فِي الظُّلْمِ إِلَى الْمسَاجِدِ بِالنُّوْرِ التَّامِّ يَومَ القِيَامَةِ [/arabtext]
“Berilah kabar gembira bagi orang-orang yang berjalan dalam kegelapan menuju masjid dengan cahaya yang sempurna pada hari kiamat.” (HR. Abu Dawud no. 561, dishahihkan oleh asy-Syaikh al-Albani rahimahullah).
6. Disediakan baginya al-Jannah.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
[arabtext] مَنْغَدَاإِِلَىالْمَسْجِدِوَرَاحَأَعَدَّاللهُلَهُنُزَلَهُمِنَاْلجَنَّةِكُلَّمَاغَدَاأَوْرَاَحَ[/arabtext]
“Barang siapa pergi ke masjid dan kembali (darinya), Allah ‘azza wa jalla akan menyediakan tempat baginya di Al Jannah setiap ia pergi maupun kembali.” (Muttafaqun ‘alaihi)
7. Mendapat dua puluh lima/dua puluh tujuh derajat dari pada shalat sendirian
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
[arabtext] صَلاَةُ الْجَمَاعَةِ تَفْضُلُ صَلاَةَ الْفَذِّ بِخَمْسٍ وَعِشْرِيْنَ دَرَجَةً[/arabtext]
”Shalat berjamaah lebih utama dengan memperoleh dua puluh lima derajat dari pada shalat sendirian (dalam riwayat lain: dua puluh tujuh).” (HR. al-Bukhari no. 645-646).