Anak, adalah amanah dari Allah yang harus dijaga dan dididik dengan baik. Mendidik anak menjadi anak luar biasa dan super bukanlah tanpa usaha, ia tidak bisa diperoleh dengan cara yang instan, apalagi anak adalah “aset” paling berharga yang tak akan pernah tergantikan. Tentunya kita juga tidak ingin kehilangan “aset” berharga itu begitu saja. Proses pendidikan anak itu bahkan bisa dimulai sejak sebelum pasangan bertemu.
Mencoba sedikit share tentang bagaimana mendidik anak agar menjadi anak yang super. Ilmu ini saya peroleh dari seorang motivator, Jamil Azzaini.
Mendidik anak bisa dimulai dari memilih pasangan. Kriterianya mentalitas dan spiritualitas yang baik. Ada orang yang mentalitasnya baik tapi spiritualitasnya kurang. Sebaliknya ada orang spiritualitasnya baik tapi mentalitasnya kaku dan sulit beradaptasi. Jadi pilihlah pasangan yang mentalitas dan spiritualitasnya baik dan siap untuk terus ditingkatkan. Jika Anda sudah memantapkan pilihan untuk pasangan hidup, terimalah ia apa adanya, jangan menuntut kesempurnaan.
Ketika pun Anda telah menikah dan kemudian sang istri hamil, pastikanlah makanan & minumannya halal dan sehat, aktivitasnya positif. Saat istri melahirkan sebaiknya suami berada di sisinya untuk mendampingi, pujilah nama-Nya di telinga anak dan istri. Berilah nama anak dengan nama terbaik. Ingat nama adalah doa dan pastikan dia tidak malu bila kelak dipanggil.
Sentuhan kulit secara langsung dari orang tua kepada anak ketika masih bayi dan baru lahir sangatlah penting. Gendonglah, ciumlah, peluklah saat mereka bayi. Kualitas dan kuantitas bertemu langsung itu penting.
Ketika sang anak sudah beranjak besar, jangan biarkan anak-anak menghabiskan waktu di depan TV dan lebih banyak bermain dengan pengasuhnya. Pastikan Anda bisa hadir saat momen penting seperti pembagian rapor atau pertunjukan di sekolah atau saat kompetisi.
Temukanlah bakat anak kita dan kembangkanlah, temani mereka, berikan hadiah saat mereka berprestasi. Jika mereka melakukan kesalahan, ajaklah bicara empat mata. Jangan marahi anak di depan teman-temannya atau orang lain. Dengarkan saat mereka bercerita, jangan sambil main BB atau HP. Tatap matanya dan berikan respon yang tepat. Kenalilah teman anak-anak kita, sekali-kali ajaklah mereka berenang bersama atau main bersama, dan kita menemaninya. Jangan biarkan anak sibuk di depan benda elektronik, perbanyak berinteraksi dengan lingkungan sosialnya.
Menjelang tidur berceritalah pada mereka dengan cerita-cerita yang mengandung nilai kehidupan. Jangan ajari anak hanya menghafal doa tapi tidak tahu maknanya. Biasakan mereka memahami apa yang mereka ucapkan.
Saat anak sudah remaja, adakan forum Curhat Keluarga dan biarkan mereka mengeluarkan uneg-unegnya. Ajari mereka berargumentasi yg sehat, saat beda pendapat carilah pendapat yang terkuat untuk jadi pegangan. Saat remaja perlakukan mereka seperti sahabat kita. Ajak diskusi, ajak ketemu teman-teman kita.
Semoga bermanfaat.
Oleh: Iswandi Banna