Minuman teh dan kopi merupakan minuman yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Masyarakat pedesaan hingga saat ini masih banyak yang merasa sarapannya belum pas kalau belum minum segelas kopi hitam yang kental atau teh manis. Bahkan di derah tertentu ada masyarakat yang merasa belum minum teh kalau teh yang disajikan tidak nasgitel (panas, legi, kentel = panas, manis, kental).
Kedua jenis menuman ini seolah menjadi teman setia setiap makanan apapun yang dikonsumsi. Tidak kenal waktu, apakah itu pagi, siang, atau pun sore. Pagi bersama sarapan, sore bersama kudapan sambil istirahat santai.
Namun sebenarnya mana yang lebih tidak baik untuk dikonsumsi dilihat dari kandungan kafeinnya teh atau kopi? Selama ini kopi sering dituduh sebagai minuman yang tingga kafein. Tapi benarkah demikian? Ternyata bukan hanya kopi yang mengandung kafein. Minumal lain seperti teh, coklat, bahkan minuman berenergi juga mengandung kafein.
Apabila dibandingkan dengan teh, kopi memiliki kandungan kafein yang lebih sedikit. Â Kandungan kafein pada kopi sekitar 2%, sedangkan pada teh sekitar 4%. Kopi dianggap lebih banyak mengandung kafein karena proses penyeduhan. Apabila kita ingin mengkonsumsi kopi, kita pasti menambahkan minimal satu sendok makan kopi, sedangkan teh, paling hanya sejumput saja. Hal inilah yang menyebabkan teh tidak dianggap sebagai minuman tinggi kafein.
Jadi bila anda ingin menghindari minuman berkafein, jangan hanya kurangi minum kopi, namun juga teh, coklat, serta minuman berenergi.