Kalau kita umat Islam giat menyampaikan dakwah kepada siapa pun tujuannya adalah karena kita meyakini bahwa ada kehidupan akhirat. Kita ingin selamat di akhirat itu nanti dan ingin mengajak orang lain untuk sama-sama selamat dengan kita. Sekaligus perintah dari Allah untuk menarik orang supaya juga selamat.
Kita mempunyai konsep yang sangat jelas tentang kehidupan akhirat nanti itu. Berita masa depan perihal akhirat itu sangat jelas dipaparkan al Qur’an dan dikhabarkan oleh Rasulullah. Mulai dari kematian, alam barzakh, hari kiamat, hari berbangkit, padang Mahsyar, hisab, mizan, penerimaan catatan amal, haudh, jembatan shirath, dan berakhir dengan surga atau neraka, wa ‘iyadzubillah.
Lalu kalau kita lihat penganut agama lain, seperti Kristen umpamanya, mereka tidak mempunyai konsep kehidupan akhirat yang jelas. Bagi mereka Tuhan itu hanya bersifat kasih sayang.
Terus, kalau memang demikian untuk apa mereka repot-repot mengajak umat lain masuk agama mereka? Toh, semua orang juga disayangi Tuhan. Semuanya bisa masuk surga dengan gratis. Tidak seperti dalam ajaran agama kita, di mana surga itu harus diperoleh dengan amalan yang tidak sederhana dan ujian yang tidak mudah.
Kita mencari surga itu diibaratkan Rasul bagaikan orang yang mengadakan transaksi jual beli dengan Allah. Rasulullah bersabda: “Ketahuilah, barang dagangan Allah itu mahal. Ketahuilah barang dagangan Allah itu adalah surga”.
Jawabannya sudah ada di dalam al Qur’an:
Yang mereka inginkan dalam dakwah mereka itu hanya satu, bukan untuk kebahagiaan akhirat, bukan untuk memperbanyak amal, tapi……
وَدُّوا لَوْ تَكْفُرُونَ كَمَا كَفَرُوا فَتَكُونُونَ سَوَاءً
“Mereka ingin supaya kamu menjadi kafir sebagaimana mereka telah menjadi kafir, lalu kamu menjadi sama (dengan mereka)……” (an Nisa’: 89)
Sederhana saja keinginan mereka. Mereka tidak siap adanya aturan-aturan agama yang akan mengekang kebebasan hidup mereka. Sementara mereka sendiri tidak betah sendirian dalam keadaan seperti itu. Makanya perlu ngajak yang lain.
Oleh karena itu mereka berusaha bagaimana mengeluarkan umat ini dari agamanya. Itu saja motif Kristenisasi.
Ustadz Zulfi Akmal, Lc. MA