Jika Anda termasuk penderita diabetes, tentu Anda harus mengikuti saran dokter untuk melakukan diet seimbang. Memperbanyak konsumsi buah dan sayur serta mengurangi makanan manis seperti gula, teh/kopi yang ditambah gula, minuman bersoda, dan makanan berlemak adalah bagian dari diet supaya Anda terhindar dari resiko penyakit yang lain seperti jantung dan stroke.
Namun, bagaimana jika Anda cenderung menyukai buah yang manis sebagai kudapan? Apakah berbahaya untuk kadar gula Anda?
Sebenarnya, yang penting untuk diperhatikan dalam kandungan buah manis bukanlah kadar kemanisannya namun kadar karbohidratnya. Seperti yang diungkapkan oleh Prof dr Zubairi Djoerban, bahwa manisnya buah berasal dari dua jenis gula sederhana yakni fruktosa dan glukosa. Pada dasarnya, buah-buahan mengandung sedikit karbohidrat. Namun khusus penderita diabetes, jumlah karbohidrat inilah yang harus dibatasi.
Makanan yang banyak mengandung karbohidrat akan memacu produksi hormon insulin. Pada penderita diabetes, produksi insulin ini terhambat. Akibatnya karbohidrat yang sudah terurai menjadi glukosa tidak dapat diserap ke dalam sel dan tertinggal dalam darah. Hal inilah yang membuat gula darah menjadi naik.
Oleh karena itu, dalam mengonsumsi buah-buahan, perhatikan kadar karbohidratnya, bukan tingkat kemanisannya. Menurut Prof dr Zubairi Djoerban, kecepatan suatu jenis makanan memengaruhi kadar gula darah biasanya dinyatakan dengan indeks glikemik. Indeks glikemik adalah angka yang menunjukkan potensi peningkatan gula darah dari karbohidrat yang terkandung dalam suatu pangan. Buah-buahan juga termasuk dalam makanan yang berpotensi meningkatkan gula darah.
Namun, jangan takut makan buah manis! Perhatikan saja jumlahnya. Buah seperti mangga, apel, jeruk, pisang, stroberi, pepaya, kiwi, dan lain-lain tetap dapat Anda konsumsi asalkan porsinya tidak berlebihan. Satu porsi buah misalnya adalah satu buah pisang ukuran sedang, satu buah apel/jeruk/kiwi, setengah piring kecil pepaya/mangga, dan 1 gelas stroberi.