Allahumma innaka afuwwun karim-mengenai doa yang satu ini yaitu doa yang di panjatkan orang muslim ketika menjumpai dengan namanya malam lailatul qadar. begitulah Rasulullah mengajarkan doa kepada umatnya ketika bertemu dengan malam lailatur qadar.
Anjuran untuk memperbanyak doa ketika malam lailatul qadar, akan lebih baik lagi ketika membaca doa sesuai dengan ajaran junjungan kita yakni Nabi besar Muhammad SAW. Sebagaimana seperti hadist yang di jelaskan oleh isteri Nabi SAW yakni Aisyah radhiallahu’anha yang mengatakan kepada Nabi SAW.
Hadist Nabi SAW Tentang Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu anni
قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَىُّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ الْقَدْرِ مَا أَقُولُ فِيهَا قَالَ « قُولِى اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى
”Katakan padaku wahai Rasulullah, apa pendapatmu, jika aku mengetahui suatu malam adalah lailatul qadar. Apa yang aku katakan di dalamnya?” Beliau menjawab,”Katakanlah: ‘Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu anni’ (Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf yang menyukai permintaan maaf, maafkanlah aku).”
Mungkin masih ada yang bingung tentang tambahan lafazh yang berbunyi “kariim” atau selengkapnya yaitu “Allahumma innaka ‘afuwwun kariim tuhibbul ‘afwa fa’fu anni” Nah, mengenai hal itu mari kita simak penjelasan di bawah ini.
Penjelasan Mengenai Allahumma innaka afuwwun karim
Dari penjelasan Syaikh Muhammad Nashiruddin Al albani rahimahullah di dalam “Tarooju’at Al ‘Alamah Al Albani fi At Tash-hiih wa At Tadh-‘if”[2], asal hadits ini dikeluarkan oleh At Tirmidzi 3513 dan Syaikh Al Albani sendiri yang menyebutkan hadits yang satu ini dalam Ash Shohihah (7/1011-1012). Di dalam penjelasannya, Syaikh rahimahullah mengatakan,
تنبيه: وقع في سنن الترمذي بعد قوله: (عفو)، زيادة (كريم)! ولا أصل لها في شيء من المصادر المتقدمة
“Peringatan: Terdapat dalam Sunan At Tirmidzi yaitu setelah lafazh ‘afuwun terdapat tambahan “kariim”. Namun perlu diketahui tentang tambahan lafadz yang berbunyi “kariim” di sini tidak terdapat dasarnya bahkan sama sekali di dalam manuskrip kitab-kitab terdahulu.
Maka dari itu, penjelasan dari beliau mengenai Allahumma innaka ‘afuwwun kariim, yang benar adalah
yaitu tidak ada kata kariim di dalmnya sehingga lengkapnya menjadi “Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu anni”. Nah itulah penjelasanya tentang adanya kata kariim yang sempat terjadi kesalahan.
Namun yang jelas kita dianjurkan untuk memperbanyak doa ketika bertemu dengan malam lailatul qadar, karena di dalam alquran juga dijelaskan tentang makna dan keistimewahan dari malam lailatul qadar yakni suatu malam yang memiliki keutamaan dan keistimewahan yang sangat luar biasa, yaitu suatu malam yang lebih baik daripada seribiu bulan.
Malam lailatul qadar juga di sebut dengan malam penuh kemuliaan. Karena malam tersebut adalah suatu malam tepet diturunkannya Al Quran yang mempunyai kemuliaan. melalui malaikat yang juga mempunyai kemuliaan dan diturunkan kebada Baginda Nabi Muhammad SAW yang mana beliau adalah manusia yang paling mulia yang pernah hidup di muka bumi ini.
Bahkan, Mujahid, Qotadah bersama para ulama yang lain berpendapat mengenai malam yang lebih baik dari seribu bulan yaitu apabila kita melakukan amalan shalat maupun yang lainnya ketika malam lailatul qadar maka semua amalan pada waktu itu lebih baik dari pada seribu bulan yang tidak terdapat lailatul qadarnya.
Semoga dengan adanya penjelasan mengenai doa yang dianjurkan oleh baginda Nabi SAW yang berbunyi “Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu anni” yang memiliki arti: Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf yang menyukai permintaan maaf, maafkanlah aku.
Mudah-mudahan dengan mengetahi tentang doa ketika malam lailatul qadar ini, kita semua bisa mengamalkannya dengan harapan kita mendapatkan ampunan dari Allah SWT dan mendapatkan juga kemuliaan dari malam lailatul qadar.