Tanggal : Malam Jum’at, 17 Ramadhan, tahun kedua Hijrah.
Catatan:
Pergerekan Pasukan Islam
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. menggerakkan pasukannya.[1]
Beliau berjalan di lokasi pertempuran, lalu memberikan isyarat tangan yang berarti ini adalah tempat kematian si fulan esok hari, insyaa Allah. Ini tempat kematian si fulan esok hari, insyaa Allah.[2]
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menghabiskan masa malam dengan melakukan solat dekat sebatang pokok pohom yang ada di sana. Sementara pasukan Islam tidur pada malam itu dengan jiwa yang tenang dan diterangi bintang di langit. Rasa kepercayaan terhadap diri mereka bertambah.
Mereka beristirahat dengan cukup pada malam itu dan berharap agar mereka dapat melihat kabar gembira pada esok hari seperti yang dijanjikan Allah.
“Ingatlah ketika Allah menjadikan kamu mengantuk sebagai suatu penenteraman dari-Nya dan menurunkan kepada kamu hujan dari langit yang dengannya Dia menyucikan kamu,menghilangkan dari diri kamu gangguan-gangguan kejahataan, menguatkan hati kamu serta memperteguh pijakan kaki kamu.” (Al-Anfal: 11)
Ketika itu adalah malam Jumat, 17 Ramadhan tahun kedua Hijrah. Kedatangan beliau pada tanggal 8 atau 12 pada bulan yang sama.
___
[1] Lihat Jami’ al-Tirmidzi, bab-bab tentang jihad dan bab tentang mengarahkan barisan, jil I, hlm. 201.
[2] Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Anas. Lihat Muhammad ibn Abdullah al-Tabrizy, Misykah al-Mashabih, jil II, hlm. 543.