Fimadani – Ahad, 30 Oktober 2011. Satu lagi sebuah acara terselenggara sebagai rangkaian terakhir dari Sarasehan Nasional (SarNas) ADK se-Indonesia. Acara ini dilaksanakan dalam rangka memberikan semangat serta pengetahuan yang lebih bagi mahasiswa untuk menumbuhkembangkan rasa kepedulian terhadap saudara-saudara kita di Palestina dalam perjuangannya memerdekakan Palestina dari tangan agresor Israel. Dengan tajuk “Diskusi Peran Indonesia dalam Kemerdekaan Palestina”, kegiatan yang diselenggarakan atas kerjasama panitia SarNas ADK dengan Komite Nasional Untuk Rakyat Palestina (KNRP) dan bertempat di gedung Purna Budaya UGM Yogyakarta, telah banyak membuat peserta kegiatan mengetahui lebih banyak dan mendalam akan duduk perkara konflik Palestina dan Israel serta seperti apakah kontribusi yang dapat dilakukan untuk membantu saudara-saudara kita disana.
Kegiatan ini dihadiri lebih dari seribu orang peserta peserta SarNas dan masyarakat umum. Pada kesempatan kali ini di paparkan bagaimana seharusnya mahasiswa dapat mengambil peran dalam men-support perjuangan saudara-saudara kita disana melawan penindasan. Pada sesi ini dihadirkan ketua KNRP, DR. H. Muqaddam Cholil, MA.
Muqaddam menyampaikan bahwa “Timur Tengah” itu mengartikan bahwa kawasan negara-negara Arab masih berada dalam cengkraman negara Barat, karena yang membuat istilah popular Timur Tengah adalah dari sudut pandang (penglihatan) negara Barat. Saat ini, iklim Timur Tengah sedang bagus-bagusnya, Tunisia sudah menang, Turki sudah adidaya, Libya segera menyusul, juga Mesir yang sebentar lagi menyusul, Qatar dan Suriah sedang dalam proses.
Acara yang berlangsung dari pukul 08.00 hingga 12.00 ini juga dimeriahkan oleh ‘Izzatul Islam, Shoutul Harokah, dan Fathul Jihad. Hadirnya penampilan nasyid ketika itu setidaknya menambah ghiroh para peserta dan menghilangkan kejenuhan peserta pada kegiatan tersebut. Bersamaan dengan tampilnya nasyid penggugah semangat, para petugas penggalangan dana untuk Palestina yang menyebar di berbagai titik terus bergerak mengumpulkan dana dari para peserta dan terkumpullah dana sekitar 19 juta yang akan disalurkan langsung ke Palestina melalui KNRP.
Acara ini merupakan acara yang begitu penting untuk menyebarluaskan pengetahuan tentang apa yang sebenarnya terjadi di Palestina dan memberikan penggambaran kepada mahasiswa secara khusus dan masyarakat Indonesia pada umumnya. Acara ini mengisyaratkan bahwa Indonesia memiliki tanggung jawab moral untuk membantu dan men-support warga Palestina karena mengingat Indonesia merupakan Negara dengan jumlah penduduk muslim terbanyak dan sudah jelas pada konstitusi RI sendiri menolak apa yang dinamakan dengan pejajahan. (BoLung)