Snacking, Bikin Gemuk?

Masyarakat Indonesia tidak hanya mengenal makanan pokok saja, tapi juga mengnal apa yang disebut dengan makanan ringan. Makanan ringan atau yang biasa kita sebut kudapan atau snack adalah makanan yang dikonsumsi disela-sela waktu makan utama. Hal ini biasanya disebabkan karena sebelum waktu makan selanjutnya, perut sudah terasa lapar. Hanya saja, banyak yang akhirnya tidak menyadarai bahwa kebiasaan mengkonsumsi camilan ini, apabila tidak diatur dengan baik, akan menyebabkan kelebihan asupan kalori. Akhirnya menyebabkan obesitas.

Munculnya banyak kasus obesitas dikarenakan kebiasaan makan makanan ringan ini akhirnya membuat banyak orang beranggapan bahwa makanan ringan menyebabkan kegemukan. Tapi benarkah begitu?

Hal ini ternyata tidak sepenuhnya benar. Snacking atau mengkonsumsi makanan ringan tetap bisa dilakukan orang dewasa maupun anak-anak. Syaratnya,harus dipilih jenis snack yang tepat, sehingga jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuh tetap terjaga.

Makanan ringan yang dikonsumsi tersebut harus mengandung gizi seimbang, yakni mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral. Kandungan gula juga harus diperhatikan agar jangan berlebih. Snack yang ideal untuk anak-anak adalah yang mencakup beberapa hal, yakni porsi yang terkontrol, mengandung zat gizi dan tetap menarik dan menyenangkan bagi anak-anak, baik dari segi penampilan maupun rasa.

Saat ini banyak pilihan snack di pasaran. Mulai dari yang berasa asin sampai manis, dari yang tanpa pewarna hingga yang berwarna-warni. Hal ini membuat kita punya banyak pilihan, meski begitu, kita juga harus pandai-pandai memilih mana yang boleh dikonsumsi dan mana yang tidak.

Beberapa pilihan snack yang baik dan tepat seperti : buah-buahan segar, biskuit, makanan ringan berbasis protein seperti yogurt, makanan ringan berbasis susu seperti es krim yang memperhatikan kebutuhan anak-anak atau mengandung gizi tertentu, misalnya kalsium
Jadi, tidak selamanya snacking atau makan makanan ringan menyebabkan kegemukan.