Sayang dengan minyak goreng yang baru satu kali dipakai? Tapi warnanya sudah tidak jernih? Berikut ini ada tips bagaimana cara membuat agar minyak goreng dapat kembali jernih dan bisa digunakan kembali. Tapi, yang perlu diingat batas penggunaan minyak goreng adalah 3 kali pemanasan. Setelah itu kandungan radikal bebas dalam minyak goreng cukup tinggi dan tidak baik untuk kesehatan.
Menggunakan Sari Buah Mengkudu
Sari buah mengkudu sudah sejak lama digunakan orang untuk menjernihkan minyak jelantah. Satu buah mengkudu yang besar bisa menjernihkan minyak jelantah hingga sebanyak 250 mL. Caranya, buah mengkudu yang telah masak ditumbuk kemudian diambil sarinya. Sari yang diperoleh lalu dicampurkan dalam minyak jelantah dan didiamkan selama 5 – 10 menit. Setelah itu minyak dipanasakan sampai suhu 50 derajat celcius. Biarkan sampai minyak berwarna jernih. Proses ini akan menghasilkan endapan. Setelah proses selesai, endapan yang didapatkan disaring dan dibuang.
Menggunakan Arang Sekam
Penggunaan arang sekam dapat mendaur ulang minyak jelantah menjadi minyak jernih yang kualitasnya mendekati minyak goreng baru. Hal ini dikarenakan, arang punya sifat menyerap kotoran. Caranya, masukkan sebanyak 1% b/b arang sekam kedalam minyak jelantah kemudian dipanaskan sambil diaduk. Kalau bingung dnegan satuan diatas, gunakan 1 gram arang sekam untuk 100 gram minyak jelantah.
Sama seperti proses diatas, proses ini akan menghasilkan endapan. Endapan yang didapatkan disaring lalu dibuang. Minyak yang jernih siap untk digunakan.
Menggunakan Arang Kayu
Kalau sulit mendapatkan arang sekam, arang kayu pun dapat diguankan untuk menjernihkan minyak goreng. Arang atau karbon bisa menjadi aktif atau disebut karbon aktif yang dapat menyerap berbagai senyawa sehingga sering digunakan sebagai absorbent. Caranya, arang kayu kira-kira sebesar genggaman tangan orang dewasa sebanyak 2 buah, digerus sampai halus menjadi serbuk. Serbuk tersebut lalu dicampur ke dalam minyak jelantah tanpa dilakukan pemanasan. Biarkan selama kurang lebih 5 menit kemudian disaring menggunakan kain.
Menggunakan Biji Salak
Biji salak yang biasanya dianggap limbah ternyata bisa dimanfaatkan untuk menyaring minyak goreng. Proses ini biasanya digunakan dalam praktikum di laboratorium. Hal ini dikarenakan minyak goreng harus dipanaskan pada suhu tertentu.
Caranya, minyak goreng bekas dipanaskan pada suhu 40, 50, 60 dan 70 derajat Celcius, kemudian direaksikan dengan arang biji salak dengan variasi berat 10, 25, 50 gram dan variasi waktu pengadukan 20, 40, 60, 80, 100 dan 120 menit. Campuran minyak goreng bekas dengan arang biji salak kemudian dilakukan proses pemisahan dengan cara filltrasi/penyaringan.
Menggunakan Nasi
Nasi? Iya, nasi yang biasa kita konsumsi dalam diet kita sehari-hari. Caranya segenggam nasi dipadatkan hingga keras setelah itu dimasukan kedalam penggorengan yang masih panas. Nasi tadi kemudian ditekan-tekan dan digoreng. Endapan akan menempel pada nasi dan minyak kembali jernih.