Umumnya, beras yang dikonsumsi di Indonesia adalah beras putih. Ada pula sebagian orang yang mengonsumsi beras merah. Namun, “beras hitam” sepertinya belum terlalu familiar di kalangan masyarakat kita. Orang-orang sering salah persepsi dan buru-buru mengonfirmasi apakah yang dimaksud dengan beras hitam adalah ketan hitam.
Bukan, beras hitam berbeda dengan ketan hitam. Beras hitam adalah jenis beras langka yang biasanya dikonsumsi khusus untuk kalangan keluarga kerajaan secara turun temurun. Karena kelangkaannya, di China beras hitam ini disebut sebagai “forbidden rice” atau beras terlarang. Hal ini karena beras hitam diyakini hanya boleh dimakan oleh kaisar dan keturunannya. Rakyat biasa tak boleh memakannya. Bahkan, dari sumber yang saya baca, di kesultanan Cirebon, Jawa, dan Yogyakarta jenis beras ini masih dijadikan kosumsi sehari-hari. Ekstrimnya, di daerah tertentu ada yang petaninya tidak berani menanam beras hitam ini karena takut dipenjara karena menanam padi hitam, dan rakyatnya takut celaka jika sampai memakan beras hitam.
Namun, jika beras hitam ini adalah favorit para raja, tentunya ada rahasia dibalik padi hitam atau beras hitam ini. Apa keistimewaan dan keunggulannya dibandingkan dengan beras putih? Ternyata, beras hitam memang memiliki banyak manfaat bagi tubuh manusia seperti:
1. Mengandung Antioksidan Tinggi
Warna hitam pada beras hitam ini disebabkan oleh kandungan pigmen flavonoid yang disebut antosianin, yakni pigmen pada tanaman yang berfungsi sebagai antioksidan yang kuat. Pigmen ini juga dapat ditemukan dalam buah-buahan berwarna hitam seperti blackbberry, raspberry, cherry tua dan buah dhuwet. Buah-buahan tersebut dikenal sebagai buah yang kaya warna dan manfaat. Kandungan antosianin sedang diteliti terkait dengan manfaatnya sebagai obat bagi penyakit jantung, diabetes, Alzheimer, hingga kanker. Manfaatnya adalah sebagai antioksidan dan antiinflamasi.
2. Kaya Zat Besi
Zat besi berguna untuk mengubah makanan yang Anda konsumsi menjadi energi. Zat besi (mangan) juga berguna untuk menangkal radikal bebas yang bisa merusak sel selama proses oksidasi. Hal ini karena mangan adalah bagian penting dari enzim dan sumber antioksidan yang baik.
3. Mengandung Zinc
Mineral yang bermanfaat untuk mempercepat penyembuhan luka ini banyak terkandung dalam beras hitam. Selain itu, mineral ini juga dapat melindungi sel dari kerusakan.
4. Mengandung Vitamin B6
Seporsi beras hitam dapat memenuhi kebutuhan akan vitamin B6 sebanyak 23% dari total kebutuhan harian.
5. Memiliki karbohidrat kompleks
Kandungan karbohidrat kompleks membuat kita akan lebih cepat merasa kenyang. Sebuah studi di British Journal of Nutrition menemukan, mengonsumsi karbohidrat kompleks (beras hiyam, beras merah, oatmeal dan kentang) dapat membuat kita kenyang hingga berjam-jam dan juga makan kurang dari 320 kalori per hari. Beras putih termasuk makanan yang memiliki karbohidrat sederhana, sehingga angka glikemiknya tinggi. Angka glikemik atau indeks glikemik merupakan angka yang menunjukkan seberapa besar suatu makanan bisa meningkatkan kadar gula dalam darah setelah dikonsumsi. Kandungan nutrisi dalam karbohidrat kompleks beras hitam adalah sebagai berikut: pati 75,5%, amilosa 22,9%, amilopektin 51,5%, betakaroten 804 mg/100rg, dan antosianin 393,9 ppm.
6. Rendah kalori
Beras hitam memiliki kalori yang lebih kecil dari beras merah atau putih. beras hitam berkalori 351 kcal, beras merah 352 kcal, sedangkan beras putih 357 kcal.
7. Menurunkan kadar kolesterol
Efek antosianin yang berlimpah dalam beras hitam membuat ekstrak beras hitam khasiatnya setara dengan obat simvastatin yang berfungsi untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah.
8. Kaya serat
Kandungan serat dalam beras hitam adalah 20,1 gram per 100 gram. Bandingkan dengan beras merah yang kandungan seratnya hanya 0,8 gr atau beras putih yang 0,2 gr. Tentunya keunggulan serat beras hitam ini tak perlu diragukan lagi.
Dari daftar kandungan nutrisi dalam beras hitam di atas dapat disimpulkan bahwa beras hitam merupakan makanan yang baik untuk mencegah berbagai macam penyakit seperti kanker, diabetes, jantung, anemia, menurunkan kadar kolesterol, dan sebagai anti aging (penghambat penuaan dini).
Beras hitam ini bisa dikonsumsi selayaknya beras putih atau beras merah. Konsumsi 2-3 sendok makan pada jam-jam makan sudah cukup baik efeknya untuk kesehatan. Mengonsumsi total 1-2 kg beras hitam per bulan, sudah merupakan dosis yang memadai untuk menjaga kesehatan. Jean Chaland pun, leukemianya bisa sembuh pasca mengkonsumsi 7 kg beras hitam dalam waktu 3 bulan.
Untuk soal rasa, mungkin tidak sepulen beras putih. Anda dapat memvariasikannya dengan campuran beras putih dengan perbandingan 1:4. Supaya tidak pera, saat memasaknya perlu ditambahkan sedikit tambahan air. Beras hitam juga dapat dibuat minuman hangat dengan cara membuatnya menjadi bubuk (seperti kopi bubuk) terlebih dahulu. Sangrai beras hitam, kemudian haluskan, dan seduh dengan air mendidih. Campurkan jahe supaya didapat minuman hangat yang menyegarkan serta berkhasiat.
Harga beras hitam di pasaran memang masih cukup tinggi. Hal ini karena biasanya dalam penanamannya menggunakan cara organik seperti bebas pupuk, bebas pestisida dan pengairannya pun alami. Apalagi jika diolah dengan cara pecah kulit, bukan digiling dengan selepan. Metode pecah kulit ini memungkinkan kulit ari yang kaya kandungan gizi tidak ikut terbuang.
Anda penasaran ingin mencobanya?