Hanya Dapat Dirasakan, Tak Dapat Dilukiskan!

Muhammad Farid Wajdi mengatakan, “Karena disebut ruh, Al Quran pasti menyimpan sifat ruhaniah tertentu. Dan menurut saya, itulah sisi kemukjizatan Al Quran yang membuat jin dan manusia tak mampu meniru satu surat terpendek sekalipun, dan para penentang yang sombong tergetar saat mereka mendengarnya.”

Al Quran memendam rahasia yang khas dan istimewa. Siapa yang berhadapan dengan Al Quran akan merasakan getaran itu sebelum ia menelusuri kemukjizatannya. Ia akan merasakan kekuatan dahsyat di setiap ungkapan Al Quran, dan sesuatu di balik makna yang mampu akal. Ada “sesuatu” yang sampai ke rasa hanya dengan menyimaknya -bagi sebagian orang, ‘”sesuatu” itu dirasakan secara jelas, dan tidak bagi sebagian yang lain. Sulit untuk memastikan dari mana “sesuatu” itu berasal; dari ungkapan Al Quran, dari makna yang di balik ungkapan itu, dari bahasa khas Al Quran yang berbeda dengan lainnya, atau perpaduan dari semua itu?

Itulah rahasia di balik setiap Al Quran yang pasti dapat dirasakan oleh siapa pun yang menghadapkan diri kepadanya. Setelah semua itu, dengan merenungi dan mencurahkan pikiran kepada ayat-ayat Al Quran, rahasia-rahasianya akan tersingkap. (Fi Zhilalil Qur’an, 6/3399).

Al Quran menyimpan kharisma dan keagungan yang mampu menguasai hati. Ada yang takluk tanpa penaklukan, ada yang tersihir tanpa sihir. Siapa pun akan merasakan itu, baik orang yang mencintai Al Quran maupun yang membencinya. Ia menaklukkan hati tanpa bisa dihadang, memberi pengaruh tanpa bisa ditolak. (Ta’bir Qur’ani Wad Dalalah Nafsiyyah, 127).

Pengaruh Al Quran

Telah dijelaskan oleh Al Quran sendiri sebagian fakta bahwa ia memberikan pengaruhnya tidak hanya kepada manusia, tetapi juga jin dan benda-benda mati. Meskipun tidak mungkin menyelami rahasia pengaruh Al Quran di dalam ruhani manusia, tetapi kita dapat melihat sebagian pengaruh itu lewat fakta-fakta seperti berikut ini:

1. Gunung Hancur Lebur

Saking besar dan dahsyatnya pengaruh Al Quran, hingga seandainya ia diturunkan di gunung, dan gunung itu diberi akal seperti manusia, niscaya gunung itu akan tunduk dan hancur lebur karena ketakutannya kepada Allah. Sekiranya Kami turunkan Al Quran ini di sebuah gunung, past akan kau lihat ia tunduk dan hancur lebur disebabkan ketakutannya kepada Allah. Gunung tersebut hancur karena dahsyatnya daya pengaruh yang ditimbulkan Al Quran, yaitu membangkitkan rasa takut yang luar biasa kepada Allah. Ayat di atas hanya kiasan untuk menggambarkan dahsyatnya pengaruh Al Quran. Reaksi puncak benda keras dan padat adalah pecah atau hancur lebur, dan itu tak mudah kecuali oleh kekuatan dahsyat. (Azhamah Qur’an, Al Daurisi, 71).

Sayyid Quthb mengomentari ayat tersebut sebagai berikut, “Kiasan dalam ayat tersebut menggambarkan kenyataan. Kenyataannya Al Quran memiliki kekuatan dan pengaruh yang mengguncang. Tak ada sesuatu pun yang kuat menerima hakikatnya. Orang yang sudah menangkap getaran Al Quran pasti merasakan getaran hal itu. Dan tidak ada ungkapan untuk yang pantas untuk perasaan itu selain ungkapan seperti yang disebutkan oleh ayat tersebut.” (Fi Zhilalil Qur’an, 3532)

2. Bergetar dan Bersujud

Jika gunung hancur lebur menerima Al Quran, hati seorang mukmin akan takluk dan bergetar hebat. Gambaran ini disebutkan oleh Al Quran, “Allah menurunkan perkataan yang paling baik, yaitu Al Quran yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang. Dibuatnya gemetar tubuh orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang tubh dan hati mereka saat mengingat Allah.” (QS Az Zumar: 23).

Inilah bukti nyata pengaruh Al Quran bagi hati. Tak hanya itu, seorang mukmin yang menghayati ayat-ayat Al Quran pasti hatinya akan diliputi pengaungan kepada Allah dan pengakuan akan wibawa-Nya, lalu spontan bersujud kepada-Nya. “Jika Al Quran dibacakan kepada orang-orang yang diberi pengetahuan sebelumnya, mereka merendahkan wajah mereka sambil bersujud dan berkata, “Mahasuci Tuhan Kami! Janji Tuhan kami pasti terpenuhi.” Dan mereka merendahkan wajah mereka sambil menangis, dan kekhusyukan mereka bertambah.” (QS Al Isra’: 107-109)