Salah satu hal yang paling dihindari manusia terutama perempuan adalah kegemukan. Kegemukan adalah efek dari pola hidup yang kita atau orang tua kita jalani. Kegemukan ada dua jenis, pertama gemuk karena mempunyai jumlah sel yang banyak. Kedua mempunyai jumlah sel yang sedikit namun isi selnya penuh. Kegemukan jenis pertama mempunyai potensi gemuk lebih tinggi dibandingkan dengan yang kedua. Sebab apabila sel terisi penuh, maka obesitas tidak bisa dihindari.
Kegemukan jenis pertama biasanya disebabkan oleh faktor keturunan atau sejak lahir sudah gemuk. Inilah sebabnya, para orang tua terutama para ibu harus berhati-hati bila sedang mengandung. Salah pola hidup, bukan hanya berakibat pada ibunya namun juga kepada janin yang sedang dikandung.
Kegemukan jenis kedua biasanya disebabkan oleh pola hidup yang tidak sehat. Misalnya,
Kurang Bergerak
Kurangnya gerakan tubuh membuat kalori yang tertimbun dalam tubuh tidak dibakar menjadi energi. Akibatnya, lemak dalam tubuh akan terus ditimbun. Padahal setiap hari mengkonsumsi makanan dengan kalori yang tetap bahkan cenderung meningkat.
Tidak tahu jumlah asupan kalori yang dimakan
Penting bagi kita untuk tahu jumlah kalori dalam diet kita. Minimal untuk perkiraan agar kita tidak terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang tinggi kalori. Makanan-makanan junkfood atau fastfood biasanya mengandung kalori cukup tinggi.
Makan menggunakan piring berukuran besar
Akibatnya, kita merasa makanan yang ada dalam piring kita hanya porsi kecil. Kita terus merasa kurang. Padahal apabila dipindah pada piring yang lebih kecil, porsi yang kita ambil sudah cukup banyak. Sebab itu, apabila anda ingin mengurangi asupan makanan setiap harinya, gunakan piring kecil saat makan.
INFO: Obat dan Vitamin Penambah Nafsu Makan
Terlalu sering makan diluar
Kebiasaan ini dapat membuat kegemukan sulit dihindari. Sebab, kita sulit mengontrol jumlah kalori dari komposisi makanan yang kita makan. Terlebih bila yang sering kita konsumsi adalah junkfood atau fastfood.
Makan saat emosi tidak stabil
Pada beberapa orang, makan disaat emosi tidak stabil akan membuat kita lebih banyak memasukkan makanan dibanding bila kita makan dalam kondisi tenang. Hal ini kadang tidak berlalu untuk sebagian yang lain, sebab ada beberapa orang yang justru tidak nafsu makan saat dalam keadaan labil secara emosi.