3 Rukun Mandi Wajib Wanita Yang Harus Dikerjakan

Mandi Wajib Wanita – Mandi wajib atau yang sering disebut mandi junub adalah mandi yang harus dilakukan oleh seorang muslim dengan tujuan untuk membersihkan dirinya terhadap hadast besar dengan melaksanakan rukun-rukun yang talah ditetapkan. Mandi wajib ini berlaku untuk laki-laki maupun wanita.

Rukun Mandi Wajib Wanita yang Setelah Haid

rukun mandi wajib wanita
Gambar via: Lifehacker.com

Berikut ini ada beberapa rukun yang harus dilakukan ketika ingin membersihkan hadas besar dengan cara mandi wajib. Diantaranya yaitu:

Niat Mandi Besar

Niat mandi wajib ini tidak perlu diucapkan dengan lisan karena sudah cukup diucapkan dalam hati saja. Secara singkat niat mandi wajib dapat dilafazkan seperti berikut ini:

“Nawaitul ghusla liraf’il hadatsil akbari fardhal lillaahi ta’ala”

Terjemahannya: Sengaja aku mandi untuk menghilangkan hadas besar wajib kerana Allah Ta’ala. Yang terpenting dalam niat yaitu kita meniatkan karena Allah, tidak harus diucapkan dalam bahasa Arab apabila kita belum bisa atau belum hafal.

Niat diatas tersebut dapat digunakan untuk semua mandi wajib karena menggunakan kata “akbari”. Sehingga apabila mengaharuskan mandi wajib dengan sebab apapun, menggunakan lafaz niat diatas tersebut sudahlah cukup.

Akan tetapi ada juga niat dengan lafaz lain yang secara penggunaannya lebih mengkhususkan. Bagi wanita yang mandi wajib karenam sedang hadas haid, untuk niat mandi wajibnya dapat menggunakan lafaz berikut:

“Sengaja aku mandi wajib untuk membersihkan hadas haid karena Allah Ta’ala.” Sedangkan bagi wanita setelah nifas, dapat menggunakan niat mandi wajib dengan lafaz berikut:

“Sengaja aku mandi wajib untuk membersihkan hadas nifas karena Allah Ta’ala”.

Menghilangkan Kotoran dan Najis pada Tubuh

Apabila terdapat najis pada tubuh, kita dapat membasuhkan bersamaan dengan mandi wajib. Jika najis sudah bisa hilang hanya dengan diguyur. Akan tetapi jika dikawatirkan najis tersebut tidak bisa hilang hanya dengan diguyur air, maka dibersihkan dahulu tentu lebih baik.

Meratakan Air Ke Seluruh Anggota Tubuh

Meratakan air ke seluruh anggota tubuh yang terlihat termasuk juga semua lipatan yang ada pada tubuh. Semua anggota tubuh itu meliputi rambut, kulit dan seluruh bulu tubuh termasuk bulu-bulu yang lebat maupun yang jarang.

Dalil Mandi Wajib Wanita Setelah Haid

dalil mandi wajib wanita air bunga
Gambar via: aurafloralluxury.blogspot.com

Islam memandang haid itu adalah sesuatu yang najis dan sebagai penghalang seorang wanita dalam melakukan ibadah spiritual yaitu sholat dan puasa. Oleh karena itu ketika haid telah selesai maka seorang wanita diwajibkan untuk bersuci dengan cara yang kita kenal dengan istilah mandi wajib haid.

Tata cara pelaksanaan mandi wajib setelah haid haruslah sesuai dengan yang telah diajarkan oleh Baginda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam melalui hadits yang telah diriwayatkan oleh Imam Muslim.

Dari ‘Aisyah Radhiyallahu ‘Anha bahwa ada seorang wanita yang bertanya kepada Baginda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang mandi wajib wanita dari haid. Maka Beliau Shallallahu ‘alaihi wa Sallam Shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kepadanya tata cara bersuci, dengan bersabda:

“Hendaklah dia mengambil sepotong kapas atau kain yang diberi minyak wangi kemudian bersucilah dengannya. Wanita itu berkata: “Bagaimana caranya aku bersuci dengannya?” Beliau bersabda: “Maha Suci Allah bersucilah!” Maka ‘Aisyah menarik wanita itu kemudian berkata: “Ikutilah (usaplah) olehmu bekas darah itu dengannya (potongan kain atau kapas).”(HR. Muslim: 332)

Seorang Syaikh Mushthafa Al-’Adawy berpendapat:

“Wajib bagi kaum wanita untuk memastikan bahwa air dapat sampai pada pangkal rambutnya ketika mandi wajib dari haid baik dengan menguraikan rambutnya maupun tidak menguraikan. Dan jika air tidak dapat sampai pada pangkal rambut kecuali harus dengan cara menguraikannnya maka wanita tersebut wajib menguraikannya. (bukan karena menguraikan rambut adalah perkara wajib namun supaya air bisa sampai pada pangkal rambutnya), Wallahu A’lam.” (Dinukil dari Jami’ Ahkaam An-Nisaa’ hal: 121-122 juz: 1 cet: Daar As-Sunah).

Dengan adanya hadist tersebut, maka hal-hal yang harus dilakukan oleh wanita jika telah bersih dari haid yaitu membersihkan seluruh bagian tubuh. Anggota tubuh yang harus disiram itu minimal air bisa sampai ke seluruh bagian tubuh hingga pangkal rambut.